Proses dan Konsep Desain Produk
oleh Agus Mulyadi Utomo
Keputusan
penting dalam manajemen operasional, adalah menentukan desain produk seperti
apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan atau lembaga produksi. Adapun
alur dan proses kerja untuk menjadikan produk jadi, bisa melibatkan
beberapa pihak. Mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan kegiatan dari manajemen
operasional adalah melakukan transformasi input
menjadi output, sehingga apa saja
tindakan transformasi yang akan dilakukan mencacu pada output yang seperti apa atau bagaimana yang akan dihasilkan
perusahaan. Biasanya pengusaha padat modal bisa bermitra dengan pengusaha kecil
atau perajin seperti terlihat bagan
proses berikut di bawah ini. Dengan memberi sarana bahan baku, produksi dan
permodalan serta pemasaran, umumnya perajin kecil akan terbantu.
Berkaitan
dengan keputusan desain adalah juga keputusan dalam menentukan kualitas seperti
apa yang akan diwujudkan oleh perusahaan. Hal ini merupakan konsekuensi logis
bagi perusahaan yang ada, mengapa demikian ? Jawabannya cukup sederhana yaitu
pada kenyataan dalam dunia bisnis terjadi persaingan, artinya setiap perusahaan
yang menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa hampir selalu
menghadapi persaingan dari perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan
diri dalam dunia persaingan secara jangka panjang maka kualitas merupakan
konsep penting yang harus dipahami oleh manajer atau pimpinan operasional dalam
menjalankan aktifitasnya.
Konsep
desain produk dan berbagi hal, terkait mengenai kualitas (mutu). Dan
secara singkat dipaparkan dalam uraian berikut
1. Mengerti dan memahami tentang apa yang dimaksudkan dengan
produk, yang bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen
(perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebuty maka sudah
selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada pengembangan keunggulan bersaing
melalui strategi bisnis, diantaranya pembedaan (diferensiasi), biaya rendah
(kepemimpinan biaya) , respon cepat (rapid respon) atau konmbinasi diantaranya
ketiga strategi tersebut. Tahapan strategi pada awal pertumbuhan, kematangan
dan penurunan. Penjelasan dari proses tersebut ada priode:
- Perkenalan (introduction), masih
menyesuaikan pasar dan banyak biaya untuk melakukan 1) Riset, 2) Pengembangan
produk, 3) Modifikasi proses, dan 4) Pengembangan pemasok.
- Pertumbuhan (growth), desain produk sudah
dalam keadaan stabil sehingga perlu peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif
dan perlu peningkatan kapasitas agar dapat memenuhi permintaan konsumen.
- Kematangan (maturity), dimana pesaing sudah
dapat dipastikan dan memerlukan inovasi, pengendalian biaya harus lebih baik,
meningkatkan keuntungan dengan pembatasan lini produk.
- Penurunan (decline), produk ketinggalan
dan hampir mati (kurang laku), maka dimungkinkan untuk perlu menghentikan
produksi produk tersebut dan menggantinya dengan desain produk baru.
2. Mengerti dan memahami berbagai keadaan
yang bisa memunculkan kesempatan untuk penciptaan produk baru, dengan menganalisa produk berdasarkan nilai (product by
value analysis). Berdasarkan prinsip pareto yaitu focus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, maka memilih
desain produk yang cocok seharusnya mengacu pada prinsip tersebut. Sehingga
perlu menerapkan analisa produk berdasarkan nilai (product by value analysis) yaitu mengurutkan produk dari nilai yang
tertinggi ke nilai yang terendah, berdasarkan kontribusi nilai uang dari
masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis tersebut juga mengurutkan
kontribusi pendapatan total tahunan dari tiap produk, sehingga apabila
kontribusi per-unit rendah kemungkinan akan terlihat berbeda jika tingkat
penjualannya tinggi.
3. Mengerti dan memahami system pengembangan
produk. Produk yang dihasilkan perusahaan, dalam perjalanannya
tentu akan mengalami tahapan sesuai siklus hidupnya, sehingga pemilihan produk,
pendefinisian produk maupun desain produk perlu secara terus menerus
diperbaharui. Oleh karenanya mengetahui bagaimana menciptakan dan mengembangkan
produk baru hingga berhasil sudah merupakan suatu kewajiban perusahaan yang
ingin terus hidup. Peluang penciptaan
produk baru harus terus digali. Keadaan yang memberikan peluang
munculnya produk-produk baru diantaranya adalah:
1). Pemahaman konsumen
2). Perubahan ekonomi
3). Perubahan sosiologis dan demografis
4). Perubahan Teknologi
5). Perubahan Politik atau Peraturan (undang-undang)
6). Perubahan yang lain seperti adanya: a. Praktek di
pasar, b. Standar profesi, c. Supplier, dan
d. Distributor
4. Mengerti dan memahami berbagai isu yang
berkaitan dengan desain produk, mengerti dan memahami persaingan berdasarkan
waktu, mengerti dan memahami dokumentasi produksi, mengerti dan memahami konsep
desain jasa, mengerti dan memahami tentang pengertian kualitas, mengerti dan
memahami konsep ISO, mengerti dan memahami konsep TQM, mengerti dan memahami
konsep pengawasan atau inspeksi.
Pentingnya produk baru
bagi perusahaan, adalah upaya mengantisipasi kompetitor. Perusahaan perlu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru atau
pembaharuan produk untuk dapat mengimbangi persaingan yang dihadapi,
diantaranya produk substitusi maupun perubahan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Walaupun pada kenyataannya seringkali produk baru banyak yang gagal
untuk dapat dipasarkan, akan tetapi usaha yang terus-menerus untuk
memperkenalkan produk baru (promosi) harus tetap dilakukan. Oleh karenanya seleksi
produk, pendefinisian produk maupun desain produk sangat penting dilakukan
terus menerus sehingga manajer operasi dan organisasinya harus memahami benar
resiko kegagalan yang mungkin terjadi. Dan harus menampung banyak produk baru,
sementara aktifitas yang dijalankan tetap dilakukan.
Sistim pengembangan produk bukan hanya
demi keberhasilan suatu produk tetapi juga untuk kepentingan masa depan
perusahaan. Oleh karena itu dalam melakukan pengembangan produk memerlukan
tahapan sebagai berikut:
§ Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam
perusahaan misalnya dari bagian riset dan pengembangan, dan dari luar melalui
pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja, persediaan. Tahapan
ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan biasanya mengikuti strategi
pemasaran yang dilakukan perusahaan.
§ Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk
dapat merealisasikan ide. Dengan
melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan yang
bersangkutan.
§ Permintaan konsumen, untuk bisa menang dalam persaingan
dilakukan dengan cara mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang
diinginkan konsumen melalui atribut tentang produk.
§ Spesifikasi fungsional: Bagaimana suatu produk
bisa berfungsi? Dengan melalui identifikasi karakteristik engineering produk, kemungkinan untuk bisa diperbandingkan dengan
produk dari pesaingnya.
§ Spesifikasi produk: Bagaimana produk tersebut
dibuat? Melalui spesifikasi fisik seperti menurut ukuran, dimensi, dll.
§ Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah yang terbaik dalam
memenuhi kebutuhan konsumen ?
§ Test pasar: Apakah produk sudah memenuhi
harapan konsumen? Untuk memastikan prospek ke depannya adalah melalui perjualan
dalam jumlah besar.
§ Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara
massal untuk dipasarkan, dengan promosi dan pameran.
§ Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal
secara cepat bisa diganti produk lain yang lebih menguntungkan secara ekonomi.
Tahapan berikut mengenai
apa yang disebut quality function deployment (QFD). Adalah
suatu proses menetapkan keinginan pelanggan tentang “apa yang diinginkan
konsumen” dan menterjemahkannya menjadi atribut “bagaimana agar tiap area
fungsional dapat dipahami dan dilaksanakan. Alat yang digunakan dalam QFD
adalah rumah kualitas (house of quality)
yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan
konsumen dan produk (barang atau jasa). Ada enam langkah dasar untuk membuat rumah kualitas
yaitu:
§ Identifikasi keinginan konsumen.
§ Identifikasi tentang bagaimana produk akan memuaskan keinginan konsumen.
§ Hubungkan langkah 1 dan 2.
§ Identifikasi hubungan diantara sejumlah
hal dalam tata perusahaan pada konsep bagaimana profil perusahaan.
§ Kembangkan tingkatan kepentingan.
§ Evaluasi produk pesaing.
Pengorganisasian pengembangan produk, di banyak perusahaan ada membuat departemen
tersendiri untuk bagian penelitian dan pengembangan produk, kemudian departemen
rekayasa manufaktur untuk merancang
produk, dilanjutkan departemen produksi yang memproduksi secara massal produk
tersebut. Cara seperti itu mempunyai kelebihan yaitu adanya tugas dan tanggung
jawab yang tetap tetapi mempunyai kelemahan yaitu kekurangan yaitu pemikiran ke
masa depan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menugaskan seorang
manajer produk untuk “memenangkan” produk melalui system pengembangan produk dengan
organisasi terkait atau dengan sayembara (lomba). Ada juga pendekatan yang
terbaru yaitu dengan menggunakan tim yang dikenal sebagai:
a. Tim pengembangan produk yang
bertanggung ajawab untuk menerjemahkan permintaan pasar menjadi sebuah produk
yang dapat memcapai keberhasilan, produk dalam arti dapat dipasarkan (laku),
dapat diproduksi dan mampu memberikan pelayanan.
b. Tim desain produk yang bertanggung
jawab dalam membuat desain produk sesuai keinginan konsumen dan sesuai dengan
kemampuan perusahaan untuk bisa memproduksinya.
c. Tim rekayasa nilai yang biasanya terbentuk
dari gabungan semua unsur yang berpengaruh yang dikenal dengan lintas
fungsional sehingga pengembangan produk yang lebih cepat dilakukan melalui
kinerja simultan dari aspek yang beragam.
Banyak pula dilakukan oleh perusahaan
yaitu manufacturability dan value engineering, adalah aktifitas yang menolong memperbaiki
desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain:
a. Mengurangi kompleksitas produk.
b. Standardisasi tambahan dari komponen.
c. Perbaikan aspek fungsional produk.
d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.
e. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.
f. Desain yang tangguh
Untuk dapat mengembangkan system dan
struktur organisasi yang efektif, maka ada beberapa isu penting yang harus
dipahami yaitu antara lain:
·
Desain yang
tangguh (Robust Design), adalah
sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada
kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.
·
Desain modular
(Modular Design), adalah bagian atau
komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar
atau digantikan.
·
Computer Aided Design (CAD), adalah penggunaan sebuah computer secara
interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.
·
Computer Aided Manufacturing (CAM), adalah penggunaan teknologi informasi untuk
mengendalikan mesin.
·
Teknologi Virtual Realitas (Realty Virtual Technology), adalah bentuk komunikasi secara
tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapt
menanggapi secara interaktif.
·
Analisis
Nilai (Value Analysis), merupakan
kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi.
·
Desain yang
ramah lingkungan (Environtmentally
Friendly Design), merupakan perancanagn produk yang telah memasukkan unsure
kepekaan terhadap permasalan lingkungan yang sangat luas pada proses produksi.
- Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan:
- Membuat produk yang dapat didaur ulang
- Menggunakan bahan baku yang dapt di daur ulang.
- Menggunakan komponen yang tidak membahayakan.
- Menggunakan komponen yang lebih ringan.
- Menggunakan energi yang lebih sedikit.
- Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit.
Pemimpin atau manajer operasi yang
menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan dapat memenangkan
persaingan dari para pesaingnya, dan yang lebih lambat itu berarti bisa disebut
manajer yang menguasai konsep persaingan berdasarkan waktu.
Aktifitas dalam perusahaan diusahakan
agar dapat terjadi kesinambungan, maka perlu ada dokumentasi yang memadai, oleh
karena itu dokumentasi produksi perlu sekali dilakukan dalam program
pengembangan produk. Adapun dokumentasi yang lazim dilakukan antara lain:
1. Gambar perakitan (Assembly Drawing) yaitu pandangan produk yang dilepas masing-masing
komponenya biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris.
2. Diagram perakitan (Assembly Chart) yaitu sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan
bagaimana komponen mengalir menjadi sub perakitan dan akhirnya menjadi produk
jadi.
3.
Lembar rute (Route Sheet)
yaitu merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen
dengan bahan yang dirinci dalam bill of
material.
4. Perintah kerja (Work Order) yaitu sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas
produk tertentu biasanya untuk jadwal tertentu.
5. Engineering Change
Notices (ECN) yaitu sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik atau
bill of material.
6. Manajemen konfigurasi (Configuration
Management) yaitu suatu system dimana sebuah produk direncanakan dan
perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian dan
pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga.
Situasi
dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama atau berubah-ubah, demikian
pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga
konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan
yang terjadi pada dunia bisnis dan trend
pasar yang menghasilkan barang dan jasa. Untuk produk jasa seperti perbankan,
keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan dan berbagai jasa
lainnya pada tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena
karakteristiknya juga unik. Salah satu alasan produktifitas jasa susah
diperbaiki adalah karena desain produk jasa memasukkan unsur interaksi
konsumen.
Dalam situasi tertentu konsumen dapat
diajak berpartisipasi dalam hal berikut:
1. Desain jasa, misalnya dengan spesifikasi
desain dapat berupa kontrak atau penjelasan tertulis, perjajian (kesepakatan),
dengan foto pilihan atau alternatif (seperti misalnya mebel, motif, model, tata
busana atau tata rambut).
2. Desain
dan pengantaran jasa seperti konseling, pendidikan, manajemen, menata interior
(ruang dan perabotan).
Ada berbagai teknik yang dapat
diterapkan pada produk jasa dan barang, untuk mengefisienkan biaya dan
meningkatkan produk dan nilai diantaranya:
1. Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin.
2. Modulirize
dengan menyediakan paket-paket.
3. Automatisasi
atau mengurangi interaksi konsumen dengan menggunakan mesin untuk mengganti
tenaga manusia.
4.Moment of Truth adalah saat penting
antara penyedia jasa dan konsumen yang berkesan meningkatkan atau menurunkan
harapan konsumen.
Dengan strategi produk yang efektif, diperlukan
pemilihan desain produk yang kemudian diimplementasikan dalam suatu kegiatan
produksi. Apabila strategi ini dijalankan secara efektif maka fungsi produksi
akan memberikan kontribusi maksimum pada organisasi. Manajer operasional
selayaknya membangun system pengembangan produk yang memiliki kemampuan dalam
merancang dan memproduksi sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif.
blogspot.goesmul.com / Hidup dan Seni
email: goesmul@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar