Laman

Pengikut

Senin, 05 Maret 2012

PRODUK KEKRIYAAN

 PRODUK  KEKRIYAAN
oleh Agus Mulyadi Utomo
           Memahami produk dan kekriyaan perlu juga mengerti tentang proses dan konsep desain.    Unsur-unsur dalam desain untuk produk kekriyaan sama seperti unsur-unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna serta finishing yang membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut meliputi keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (“proportion”) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
          Membahas tentang Desain Produk Industri (Industrial Design) disisi yang lain, menurut Victor Papanek dalam bukunya "Design For The Real World (1971) " , Desain industri (Industrial design) adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan barang) suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan". Sedangkan menurut situs milik jurusan Desain Produk ITS, adalah sebuah bidang keilmuan atau profesi yang menentukan bentuk / form dari sebuah produk manufaktur, mengolah bentuk tersebut agar sesuai dengan pemakainya dan sesuai dengan kemampuan proses produksinya pada industri yang memproduksinya.

          Dan juga perlu diketahui Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari desainernya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri. Tujuan dasar seorang desainer produk berkarya adalah membuat hidup lebih mudah, nyaman dan efisien melalui karya-karya produknya yang menyelesaikan suatu masalah penggunaan suatu barang eksisting atau menciptakan inovasi dengan membuat penemuan suatu produk yang belum ada sebelumnya dan  atau memperbaiki produk yang sudah ada menjadi lebih bermutu dan tentunya memiliki nilai jual yang layak untuk masyarakat. 

          Istilah "Desain Produk Industri" atau "Industrial Design" muncul pertama pada awal abad 20 sebagai pendeskripsian dari proses pendahuluan secara kreatif yang dilakukan oleh artis individu terhadap barang-barang yang diproduksi secara massal. Untuk mengatasi rumitnya sebuah proses produksi massal, desainer produk bekerja sama dengan profesi lain yang terlibat (dilibatkan) untuk menghasilkan, mengembangkan, dan memanufaktur produk. Profesi tersebut diantaranya adalah ahli ekonomi dan marketing, mekanik, teknisi, desain manufaktur, ergonomi dan programmer software serta senirupa - desain. Bersama dengan spesialis ilmu faktor manusia (fisiologi kerja, psikologi, sosial-budaya), desainer produk menyelenggarakan tes daya guna produk untuk meyakinkan bahwa sebuah produk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan penggunanya.

1. Level tingkat produksi industri manufaktur (pabrik, bengkel-karoseri) mengambil peranan besar dalam tingkat ini. Fungsi kerja seorang desainer produk pada tingkat ini adalah: drafter,  product engineering, product planning, material adviser, supplier management related to product development, costing related to product development, construction related to product development, detail design, packaging development baik untuk display atau untuk shipment (pengiriman), ergonomic concept, CAD expert.
2. Level tingkat perantara, disini yang banyak terlibat adalah industri trading, industri yang menghubungkan antara toko yang merupakan jembatan antara produsen dan konsumen dan suppliernya (pabrik) dimana produk itu dibuat dan dimanufaktur dan industri konsultan desain. Untuk konsultan desain, pada beberapa kasus, lingkup kerja mereka terkadang juga berada pada tingkat principal. Fungsi kerja seorang desainer product pada tahap ini adalah: drafter, menchandising atau outsourcing, packaging development untuk display,  stylist, ergonomic concept, material development, CAD expert.
3. Lebih tingkat principal, dalam tingkat ini, industri yang telibat beraneka ragam, mulai dari toko (yang memiliki desainer sendiri), konsultan desain, bahkan kadang-kadang juga menjadi satu dengan industri manufaktur apabila industri manufaktur itu juga memiliki jalur langsung yang Fungsi kerja seorang desainer produk pada tingkat ini adalah: product concept (studi kelayakan, trend), market concept dan berhubungan dengan konsumen akhir (end user). Di tingkat ini proses yang memiliki peranan utama adalah perencanaan sebuah produk mulai awal, dimana konsep guna, konsep produksi, sampai konsep marketing terlibat secara intens. development (segment-target-positioning), stylist, style concept and development, product planning dan juga tingkatan (level) tambahan yaitu: Tingkat Edukasi dan Riset Ilmiah, dimana pada tingkat ini fungsi kerja utama adalah sebagai pendidik, atau peneliti ilmiah yang banyak bernaung dibawah Universitas dan Institusi pendidikan.
Desain Produk industri menghubungkan pengetahuan tentang teknologi dan senirupa atau seni visual dengan pengetahuan tentang manusia. Sebagai pelengkap dari pemahaman secara umum tentang sains fisika, prisip-prinsip teknik, ergonomi, estetik, ekonomi dan meterial serta proses desain industri. Desainer produk industri harus memiliki dasar yang kuat dalam ilmu pengetahuan sosial, juga seperti psikologi, sosiologi dan anthropologi dan seni rupa, komunikasi, mengerti fotografi, video, cetak, dan media elektronik. Bahwa ada 3 tingkatan level didunia kerja yang memberikan kesempatan kepada para desainer produk.


1. Level tingkat produksi industri manufaktur (pabrik, bengkel-karoseri) mengambil peranan besar dalam tingkat ini. Fungsi kerja seorang desainer produk pada tingkat ini adalah: drafter,  product engineering, product planning, material adviser, supplier management related to product development, costing related to product development, construction related to product development, detail design, packaging development baik untuk display atau untuk shipment (pengiriman), ergonomic concept, CAD expert.
2. Level tingkat perantara, disini yang banyak terlibat adalah industri trading, industri yang menghubungkan antara toko yang merupakan jembatan antara produsen dan konsumen dan suppliernya (pabrik) dimana produk itu dibuat dan dimanufaktur dan industri konsultan desain. Untuk konsultan desain, pada beberapa kasus, lingkup kerja mereka terkadang juga berada pada tingkat principal. Fungsi kerja seorang desainer product pada tahap ini adalah: drafter, menchandising atau outsourcing, packaging development untuk display,  stylist, ergonomic concept, material development, CAD expert.
3.  Level pada tingkat principal, dalam tingkat ini, industri yang telibat beraneka ragam, mulai dari toko (yang memiliki desainer sendiri), konsultan desain, bahkan kadang-kadang juga menjadi satu dengan industri manufaktur apabila industri manufaktur itu juga memiliki jalur langsung yang Fungsi kerja seorang desainer produk pada tingkat ini adalah: product concept (studi kelayakan, trend), market concept dan berhubungan dengan konsumen akhir (end user). Di tingkat ini proses yang memiliki peranan utama adalah perencanaan sebuah produk mulai awal, dimana konsep guna, konsep produksi, sampai konsep marketing terlibat secara intens. development (segment-target-positioning), stylist, style concept and development, product planning dan juga tingkatan (level) tambahan yaitu: Tingkat Edukasi dan Riset Ilmiah, dimana pada tingkat ini fungsi kerja utama adalah sebagai pendidik, atau peneliti ilmiah yang banyak bernaung dibawah Universitas dan Institusi pendidikan.

Dari Buku "Produk Kekriyaan", 2011
email: goesmul@gmail.com
blogspot.goesmul.com / Hidup dan Seni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar