Laman

Pengikut

Senin, 05 Maret 2012

Proses dan Konsep Desain Produk

Proses dan Konsep Desain Produk
 oleh Agus Mulyadi Utomo 

        Keputusan penting dalam manajemen operasional, adalah menentukan desain produk seperti apa yang akan dihasilkan oleh perusahaan atau lembaga produksi.  Adapun  alur dan proses kerja untuk menjadikan produk jadi, bisa melibatkan beberapa pihak. Mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan kegiatan dari manajemen operasional adalah melakukan transformasi input menjadi output, sehingga apa saja tindakan transformasi yang akan dilakukan mencacu pada output yang seperti apa atau bagaimana yang akan dihasilkan perusahaan. Biasanya pengusaha padat modal bisa bermitra dengan pengusaha kecil atau perajin  seperti terlihat bagan proses berikut di bawah ini. Dengan memberi sarana bahan baku, produksi dan permodalan serta pemasaran, umumnya perajin kecil akan terbantu.
          Berkaitan dengan keputusan desain adalah juga keputusan dalam menentukan kualitas seperti apa yang akan diwujudkan oleh perusahaan. Hal ini merupakan konsekuensi logis bagi perusahaan yang ada, mengapa demikian ? Jawabannya cukup sederhana yaitu pada kenyataan dalam dunia bisnis terjadi persaingan, artinya setiap perusahaan yang menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa hampir selalu menghadapi persaingan dari perusahaan lain. Sehingga agar dapat mempertahankan diri dalam dunia persaingan secara jangka panjang maka kualitas merupakan konsep penting yang harus dipahami oleh manajer atau pimpinan operasional dalam menjalankan aktifitasnya.

Konsep desain produk dan berbagi hal, terkait mengenai kualitas (mutu). Dan secara singkat dipaparkan dalam uraian berikut

1.    Mengerti dan memahami tentang apa yang dimaksudkan dengan produk, yang bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk dapat mencapai maksud tersebuty maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri pada pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat (rapid respon) atau konmbinasi diantaranya ketiga strategi tersebut. Tahapan strategi pada awal pertumbuhan, kematangan dan penurunan. Penjelasan dari proses tersebut ada priode:



-      Perkenalan (introduction), masih menyesuaikan pasar dan banyak biaya untuk melakukan 1) Riset, 2) Pengembangan produk, 3) Modifikasi proses, dan 4) Pengembangan pemasok.

-      Pertumbuhan (growth), desain produk sudah dalam keadaan stabil sehingga perlu peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif dan perlu peningkatan kapasitas agar dapat memenuhi permintaan konsumen.

-    Kematangan (maturity), dimana pesaing sudah dapat dipastikan dan memerlukan inovasi, pengendalian biaya harus lebih baik, meningkatkan keuntungan dengan pembatasan lini produk.

-       Penurunan (decline), produk ketinggalan dan hampir mati (kurang laku), maka dimungkinkan untuk perlu menghentikan produksi produk tersebut dan menggantinya dengan desain produk baru.



2. Mengerti dan memahami berbagai keadaan yang bisa memunculkan kesempatan untuk penciptaan produk baru, dengan menganalisa produk berdasarkan nilai (product by value analysis). Berdasarkan prinsip pareto yaitu focus pada permasalahan yang sedikit tetapi penting, maka memilih desain produk yang cocok seharusnya mengacu pada prinsip tersebut. Sehingga perlu menerapkan analisa produk berdasarkan nilai (product by value analysis) yaitu mengurutkan produk dari nilai yang tertinggi ke nilai yang terendah, berdasarkan kontribusi nilai uang dari masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis tersebut juga mengurutkan kontribusi pendapatan total tahunan dari tiap produk, sehingga apabila kontribusi per-unit rendah kemungkinan akan terlihat berbeda jika tingkat penjualannya tinggi.



3. Mengerti dan memahami system pengembangan produk. Produk yang dihasilkan perusahaan, dalam perjalanannya tentu akan mengalami tahapan sesuai siklus hidupnya, sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk maupun desain produk perlu secara terus menerus diperbaharui. Oleh karenanya mengetahui bagaimana menciptakan dan mengembangkan produk baru hingga berhasil sudah merupakan suatu kewajiban perusahaan yang ingin terus hidup. Peluang penciptaan produk baru harus terus digali. Keadaan yang memberikan peluang munculnya produk-produk baru diantaranya adalah:

1). Pemahaman konsumen

2). Perubahan ekonomi

3). Perubahan sosiologis dan demografis

4). Perubahan Teknologi

5). Perubahan Politik atau Peraturan (undang-undang)

6). Perubahan yang lain seperti adanya: a. Praktek di pasar, b. Standar profesi, c. Supplier, dan d. Distributor



4. Mengerti dan memahami berbagai isu yang berkaitan dengan desain produk, mengerti dan memahami persaingan berdasarkan waktu, mengerti dan memahami dokumentasi produksi, mengerti dan memahami konsep desain jasa, mengerti dan memahami tentang pengertian kualitas, mengerti dan memahami konsep ISO, mengerti dan memahami konsep TQM, mengerti dan memahami konsep pengawasan atau inspeksi.



          Pentingnya produk baru bagi perusahaan, adalah upaya mengantisipasi kompetitor. Perusahaan perlu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru atau pembaharuan produk untuk dapat mengimbangi persaingan yang dihadapi, diantaranya produk substitusi maupun perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen. Walaupun pada kenyataannya seringkali produk baru banyak yang gagal untuk dapat dipasarkan, akan tetapi usaha yang terus-menerus untuk memperkenalkan produk baru (promosi) harus tetap dilakukan. Oleh karenanya seleksi produk, pendefinisian produk maupun desain produk sangat penting dilakukan terus menerus sehingga manajer operasi dan organisasinya harus memahami benar resiko kegagalan yang mungkin terjadi. Dan harus menampung banyak produk baru, sementara aktifitas yang dijalankan tetap dilakukan.



          Sistim pengembangan produk bukan hanya demi keberhasilan suatu produk tetapi juga untuk kepentingan masa depan perusahaan. Oleh karena itu dalam melakukan pengembangan produk memerlukan tahapan sebagai berikut:

§  Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber dari dalam perusahaan misalnya dari bagian riset dan pengembangan, dan dari luar melalui pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja, persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan.

§  Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk dapat  merealisasikan ide. Dengan melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang terkait di perusahaan yang bersangkutan.

§  Permintaan konsumen, untuk bisa menang dalam persaingan dilakukan dengan cara mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan konsumen melalui atribut tentang produk.

§  Spesifikasi fungsional: Bagaimana suatu produk bisa berfungsi? Dengan melalui identifikasi karakteristik engineering produk, kemungkinan untuk bisa diperbandingkan dengan produk dari pesaingnya.

§  Spesifikasi produk: Bagaimana produk tersebut dibuat? Melalui spesifikasi fisik seperti menurut ukuran, dimensi, dll.

§  Review desain: Apakah spesifikasi produk sudah yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan konsumen ?

§  Test pasar: Apakah produk sudah memenuhi harapan konsumen? Untuk memastikan prospek ke depannya adalah melalui perjualan dalam jumlah besar.

§  Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara massal untuk dipasarkan, dengan promosi dan pameran.

§  Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila gagal secara cepat bisa diganti produk lain yang lebih menguntungkan secara ekonomi.



           Tahapan berikut mengenai apa yang disebut quality function deployment (QFD). Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan tentang “apa yang diinginkan konsumen” dan menterjemahkannya menjadi atribut “bagaimana agar tiap area fungsional dapat dipahami dan dilaksanakan. Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas (house of quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan produk (barang atau jasa). Ada enam langkah dasar untuk membuat rumah kualitas yaitu:



§  Identifikasi keinginan konsumen.

§  Identifikasi tentang bagaimana produk akan memuaskan   keinginan  konsumen.

§  Hubungkan langkah 1 dan 2.

§ Identifikasi hubungan diantara sejumlah hal dalam tata perusahaan pada konsep bagaimana profil perusahaan.

§  Kembangkan tingkatan kepentingan.

§  Evaluasi produk pesaing.



          Pengorganisasian pengembangan produk, di banyak perusahaan ada membuat departemen tersendiri untuk bagian penelitian dan pengembangan produk, kemudian departemen rekayasa manufaktur untuk merancang produk, dilanjutkan departemen produksi yang memproduksi secara massal produk tersebut. Cara seperti itu mempunyai kelebihan yaitu adanya tugas dan tanggung jawab yang tetap tetapi mempunyai kelemahan yaitu kekurangan yaitu pemikiran ke masa depan. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menugaskan seorang manajer produk untuk “memenangkan” produk melalui system pengembangan produk dengan organisasi terkait atau dengan sayembara (lomba). Ada juga pendekatan yang terbaru yaitu dengan menggunakan tim yang dikenal sebagai:



a. Tim pengembangan produk yang bertanggung ajawab untuk menerjemahkan permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat memcapai keberhasilan, produk dalam arti dapat dipasarkan (laku), dapat diproduksi dan mampu memberikan pelayanan.

b. Tim desain produk yang bertanggung jawab dalam membuat desain produk sesuai keinginan konsumen dan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk bisa  memproduksinya.

c. Tim rekayasa nilai yang biasanya terbentuk dari gabungan semua unsur yang berpengaruh yang dikenal dengan lintas fungsional sehingga pengembangan produk yang lebih cepat dilakukan melalui kinerja simultan dari aspek yang beragam.



          Banyak pula dilakukan oleh perusahaan yaitu manufacturability dan value engineering, adalah aktifitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Hal ini dilakukan dengan tujuan antara lain:



a. Mengurangi kompleksitas produk.

b. Standardisasi tambahan dari komponen.

c. Perbaikan aspek fungsional produk.

d. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.

e. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.

f. Desain yang tangguh



          Untuk dapat mengembangkan system dan struktur organisasi yang efektif, maka ada beberapa isu penting yang harus dipahami yaitu antara lain:

·         Desain yang tangguh (Robust Design), adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.

·         Desain modular (Modular Design), adalah bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan.

·         Computer Aided Design (CAD), adalah penggunaan sebuah computer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.

·         Computer Aided Manufacturing (CAM), adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin.

·         Teknologi Virtual Realitas (Realty Virtual Technology), adalah bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan biasanya pengguna dapt menanggapi secara interaktif.

·         Analisis Nilai (Value Analysis), merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi.

·         Desain yang ramah lingkungan (Environtmentally Friendly Design), merupakan perancanagn produk yang telah memasukkan unsure kepekaan terhadap permasalan lingkungan yang sangat luas pada proses produksi.

  •   Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan:
  •   Membuat produk yang dapat didaur ulang
  •   Menggunakan bahan baku yang dapt di daur ulang.
  •   Menggunakan komponen yang tidak membahayakan.
  •   Menggunakan komponen yang lebih ringan.
  •   Menggunakan energi yang lebih sedikit.
  •   Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit.



          Pemimpin atau manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan dapat memenangkan persaingan dari para pesaingnya, dan yang lebih lambat itu berarti bisa disebut manajer yang menguasai konsep persaingan berdasarkan waktu.



          Aktifitas dalam perusahaan diusahakan agar dapat terjadi kesinambungan, maka perlu ada dokumentasi yang memadai, oleh karena itu dokumentasi produksi perlu sekali dilakukan dalam program pengembangan produk. Adapun dokumentasi yang lazim dilakukan antara lain:



1. Gambar perakitan (Assembly Drawing) yaitu pandangan produk yang dilepas masing-masing komponenya biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris.

2. Diagram perakitan (Assembly Chart) yaitu sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.

3.  Lembar rute (Route Sheet) yaitu merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material.

4. Perintah kerja (Work Order) yaitu sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk tertentu biasanya untuk jadwal tertentu.

5. Engineering Change Notices (ECN) yaitu sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik atau bill of material.

6. Manajemen konfigurasi (Configuration Management) yaitu suatu system dimana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian dan pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga.



          Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama atau berubah-ubah, demikian pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi pada dunia bisnis dan trend pasar yang menghasilkan barang dan jasa. Untuk produk jasa seperti perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan dan berbagai jasa lainnya pada tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena karakteristiknya juga unik. Salah satu alasan produktifitas jasa susah diperbaiki adalah karena desain produk jasa memasukkan unsur interaksi konsumen.



          Dalam situasi tertentu konsumen dapat diajak berpartisipasi dalam hal berikut:



1. Desain jasa, misalnya dengan spesifikasi desain dapat berupa kontrak atau penjelasan tertulis, perjajian (kesepakatan), dengan foto pilihan atau alternatif (seperti misalnya mebel, motif, model, tata busana atau tata rambut).

2.  Desain dan pengantaran jasa seperti konseling, pendidikan, manajemen, menata interior (ruang dan perabotan).



          Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa dan barang, untuk mengefisienkan biaya dan meningkatkan produk dan nilai diantaranya:



1. Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin.

2.  Modulirize dengan menyediakan paket-paket.

3. Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen dengan menggunakan mesin untuk mengganti tenaga manusia.

4.Moment of Truth adalah saat penting antara penyedia jasa dan konsumen yang berkesan meningkatkan atau menurunkan harapan konsumen.



          Dengan strategi produk yang efektif, diperlukan pemilihan desain produk yang kemudian diimplementasikan dalam suatu kegiatan produksi. Apabila strategi ini dijalankan secara efektif maka fungsi produksi akan memberikan kontribusi maksimum pada organisasi. Manajer operasional selayaknya membangun system pengembangan produk yang memiliki kemampuan dalam merancang dan memproduksi sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif.



blogspot.goesmul.com / Hidup dan Seni
email: goesmul@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar